Tarian Jemari Sang Bidadari

Tak hentinya jari ini menari, berlari mengejar bait-bait indah yang menggugah jiwa... Berkelana mengarungi dunia hati yang penuh rasa dan misteri, menuliskannya dalam bait-bait sentuhan penuh makna... Tak akan berhenti jemari ini menari, selama dunia hati masih hidup dan memberikan bermacam rasa... Sungguh mulia sang pencipta jemari ini, terimalah salam hangat dan persembahan jemariku ini untukMu, ya Rabb...

Selasa, 05 Maret 2013

Hari ini

Apa yang harus ku katakan lagi jika semuanya sudah seperti ini, aku hanya bisa berdoa semoga Allah selalu mendengar doaku.Mungkin emosi dan perasaan kami belum baik hingga akhirnya seperti ini..
tunjukanlah kuasaMU ya Allah..
Amin :(

Sabtu, 30 Juni 2012

Aku Rindu hingga Menangis

Aku rindu..
Aku rindu,,
Aku rindu dalam kerinduaan yg terpendam ini,
Aku rindu..
Aku rindu..
Aku rindu hingga menangis

Tarian Tinta Senja


Tarian Tinta Senja
Ku sentuh rasa lewat tarian tinta
senja
Ku layangkan jiwa mengukir selaksa asa
Menuliskan rasa rindu
Yang kian merontah merobek hati
Tarian tinta menggores mewarnai cakrawala,
Sketsa senja nampak sendu nan syahdu,
Aku berlalu dari ruang pucat yang bisu,
Menunggu waktu berjalan hingga berlari
Menanti hadir dirimu dalam hari
Alunan melodi kendaraan sore mengalun tak jemu,
berayun-ayun seirama senja kelabu,
Denting  waktu berbunyi dalam kalbu
menyertai tarian kupu-kupu,
Aku disini terpaku,
Mendengar langit mendengdangkan lagu rindu,
Ku ajak bayangmu menari dalam senja yang merindu,
Dalam tarian tinta senja di pantai cinta . . .

Menanti dirimu, kasih ......
Pantai Boulevard, Manado

(puisi: Novita Handayani Latuconsina - - - -  LeeVIPanda Photography ] 2012 )







Jumat, 29 Juni 2012

Embun Cinta




Seperti Embun Pagi..
.

Setangkai mahkota  pagi, indah merekah
Sebingkai jendela melukiskan semuanya
sebaris embun bergantungan di ujung daun...

Sekilau berlian secerah sinar mentari
Semua tersimpul dalam senyummu
Sebagai tanda dimulainya kehidupan indah  hari ini...

Tetesan embun  yang menghapus setiap sunyi
Seolah berbicara mengenai sebuah isyarat
Yang dirahasiakan bunga-bunga itu...

Kita  (aku dan kamu) adalah sebuah belahan hati dan jiwa ini
Yang tak bisa ku pisahkan karena ada dirimu
Tak bisa ku bacakan sendiri tanpa kau dengarkan
Tak bisa ku tulisi dengan sendiri tanpa kau maknai
Tak bisa ku lukis  sendiri tanpa kau warnai...

Seperti huruf-huruf cinta ini
yang slalu berkilauan akan tinta emas cinta kita
Seperti  embun pagi
yang slalu menyejukkan  dan menyegarkan
meresap dalam kalbu...

(Tarian  Tinta  _ Novita Handayani Latuconsina)

Cepatlah Sembuh...


Untukmu , saudariku terkasih... 
Lemah, lesuh dan pelan ku dengar suaramu menyebut  namaku,
Membisikkan rindu melepaskan lara membagi kisah..
Sesekali ku dengar nafasmu tersengal-sengal mengucap satu demi satu kalimat untukku, tapi kau selalu berusaha tuk tetap kuat dan semangat..
Ada rasa kagum dalam hatiku,
walau sering ku dengar dirimu batuk beberapa kali, namun kau tetap kuat dan tenang hanya tuk sekedar melepas rindu denganku di balik telephone genggam ini..
Jauh dalam jangkauanku, memikirkanmu terbujur kaku, lemah dan tak berdaya..
Jauh dalam penglihatanku, meraba-raba tentang keadaanmu disana duhai saudariku..
Ya Rabb …. Berikanlah yang terbaik untuknya, aku tahu Engkau Maha Menyembuhkan, maka sembuhkanlah ia dari rasa sakit yang kini dideritanya…
Sungguh aku sangat mencintainya karenaMu … Engkau maha mengetahui yang terbaik baginya….

Amin...

Kali ini aku  tak sanggup lagi membendung air mataaku …
Sungguh aku sangat sedih mendengar suaranya seperti tadi, sungguh aku benar-benar tak tahu bahwa dirinya sedang sakit…
Ia tidak hanya seorang sahabat untukku, tapi sudah seperti saudariku sendiri..

pin, pin hehehehe ^_^ cepatlah sembuh, aku sangat merindukan suaramu dan tawamu yang lembut dan penuh semangat itu..